Potensi Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram

"...Robbanaa maa kholaqta haadzaa baatilaa Subhaanaka faqinaa adzaa bannaar"
Potongan akhir Al Quran Surat Ali Imran ayat 191 itu masih terngiang benar dalam benak kami, sungguh menakjubkan dan sungguh benar.. Arti bebas dari ayat tersebut adalah "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.."

Mengapa kami termotivasi dan terkagum dengan potongan ayat tersebut..? Itu karena beberapa cerita pengalaman kami berikut ini..

Dalam budidaya jamur tiram putih, kita akan selalu dihadapkan dengan masalah apabila akhir musim, baglog yang sudah habis masa produksinya akan dibuang atau dimanfaatkan sebagai apa..?
Selama ini jika ada yang mau mengambil untuk dimanfaatkan sebagai pupuk (misalnya) kami justru akan senang, karena itu berarti kami tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membuang baglog.

Buangan baglog yang akan dimanfaatkan sebagai media cacing

Jika tidak ada yang mengambil, maka baglog afkir tersebut akan kami buang.., nah.., masalahnya beberapa kali kami justru ditolak oleh pihak TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah tanpa menyebutkan alasan yang jelas..., pada saat itu sudah dijelaskan bahwa ini bukan sampah, karena sangat organik, bahkan bisa membantu menguraikan sampah organik di TPA, tapi tetap saja tidak boleh.. (ya mungkin kurang informasi saja..)

Tetapi Alhamdulillah saat itu kami ditelpon oleh teman yang butuh baglog sisa tersebut untuk dimanfaatkan sebagai media budidaya cacing lumbricus.. Tanpa pikir panjang kami pun berangkat menuju tempat rekan kami tersebut.

Tempat budidaya cacing lumbricus rubellus

Budidaya cacing lumbricus rubellus ini dikembangkan untuk berbagai keperluan. Kandungan protein yang tinggi membuat cacing tanah cocok untuk menggemburkan tanah. Selain itu, cacing juga dapat dijadikan bahan pembuatan obat, kosmetik, pelet ikan, dan lain sebagainya. Untuk harganya juga sangat tinggi mencapai Rp. 50.000 /kg.

Cacing lumbricus rubellus


Bagaimana caranya..?
Menurut rekan kami, kandungan gergajian dan bahan-bahan dalam baglog afkir tersebut sangat bagus sebagai media (rumah cacing) jadi bisa dianggap sebagai pengganti tanah...
Caranya pun sangat sederhana, hanya dengan membuang plastikbaglognya lalu dikumpulkan di wadah tertentu yang dibiarkan terlebih dahulu, selanjutnya bibit cacing langsung ditaruh di dalamnya..

Media gergajian hasil buangan baglog sebelum dimasukkan bibit cacing

Pertumbuhan cacing lumbricus rubellus ini juga bisa lebih baik dan cepat gemuk jika ditaruh pada media baglog afkiran ini.. Namun yang membuat kami kembali bertasbih adalah, ini masih belum selesai juga nilai manfaatnya.., selain cacingnya memiliki nilai ekonomis, kotoran cacing/kascing ternyata juga memiliki nilai jual..

Tampak cacing lumbricus rubellus dan kascing yang dihasilkan merubah baglog buangan menjadi tanah berkualitas

Setelah diteliti di Universitas Brawijaya, kotoran cacing/kascing ini ternyata memiliki zat organik yang memiliki unsur hara seperti auxin, sitokinin, giberelin, dan zat perangsang tumbuh untuk tanaman..


Kascing/kotoran cacing yang dibungkus dan siap dijual

Fungsi lain yang juga tidak kalah menakjubkan adalah, baglog buangan tersebut jika dipadukan dengan cacing merupakan tim yang hebat dalam menguraikan sampah organik secara alamiah.. Maksudnya adalah, jika kita memiliki sampah organik seperti hasil sampah limbah rumah tangga, sisa makanan, sayuran, dsb, asal tidak tercampur sampah non organik, jika sampah tersebut dicampur dengan sisa baglog dan cacing, maka hanya dalam tempo dua pekan, sampah tersebut akan dimakan habis oleh cacing menjadi kascing yang sangat subur...

Jadi, sungguh luar biasa.., baglog buangan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai:
  • Media pertumbuhan cacing lumbricus rubellus yang memiliki nilai jual tinggi
  • Lalu juga bisa sebagai salah satu media untuk mengolah/menguraikan sampah organik menjadi tanah dalam waktu yang singkat
  • Kotoran cacing/kascing yang dihasilkan juga memiliki nilai jual
Dengan potensi yang ada tersebut, memang sudah perlu segera diwacanakan untuk mengorganisir lebih rapi lagi dan mendata petani jamur yang ada, lalu baglog dari petani yang sudah waktunya dibuang tersebut apabila memang tidak dimanfaatkan, bisa dialihkan untuk proyek ini..
Dan akhirnya.. terngiang lagi ayat Surat Ali Imron ke- 191 tadi..