Pemerintah Indonesia telah menawarkan Jepang untuk membangun kereta
peluru untuk menghubungkan Jakarta dengan Surabaya, sekitar 730
kilometer jauhnya.
Jepang telah menanggapi tawaran itu sementara pemerintah Indonesia
berharap bahwa pekerjaan konstruksi akan dimulai tahun depan, menurut
Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Tapi, hal akan tergantung pada kesepakatan (antara kedua belah pihak). Kami akan mencoba untuk memulai tahun depan, "kata Wakil Presiden
wartawan di kantornya, Jumat (27/5) seperti dilansir Republika.co.id.
Wakil Presiden mengatakan bahwa kereta direncanakan akan mengambil hanya lima jam untuk menutupi Jakarta-Surabaya dengan rute. kereta saat membutuhkan 8-10 jam, jelasnya.
Meskipun belum jelas seberapa jauh pembicaraan bilateral tentang
proyek kereta api telah berjalan, ada laporan pada Jumat (27/5) bahwa
Presiden Joko 'Jokowi' Widodo dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe
bertemu di Nagoya Jepang pada hari itu.
Pembicaraan mereka dilaporkan termasuk proyek kereta Jakarta-Surabaya yang direncanakan. Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Abe bertemu di sela-sela Nagoya G7 Summit.
Presiden Jokowi mengatakan, "Perdana Menteri Abe menyentuh pada bagian utara (Java) dengan kereta api. Tapi, sekarang saya mengatakan kepadanya bahwa kami akan harus membuat perhitungan pertama, perhitungan yang lebih dalam. Itu sebabnya saya tidak bisa memberikan (dia) jawaban. "Dia membuat
pernyataan di Nagoya Chubu Bandara sebelum pulang kembali ke Jakarta
seperti dilansir Detik.com.
Jika terwujud, Jakarta-Surabaya kereta berkecepatan tinggi akan menjadi proyek kedua di Indonesia dari jenisnya.
Proyek kereta api berkecepatan tinggi pertama menghubungkan Jakarta dengan Bandung. Ground breaking proyek 150-km berlangsung pada bulan Januari tahun ini.
Baca lebih lanjut: Proyek Cepat Kereta Indonesia yang Maju, Sangat Perlahan
Bahkan,
kereta Jakarta-Bandung adalah sistem kecepatan semi-tinggi yang akan
mengurangi waktu perjalanan untuk rute 150-km untuk sekitar 45 menit
dari tiga jam. Rencana awal telah untuk kereta peluru.
Membangun proyek kereta Jakarta-Bandung adalah PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ini
adalah perusahaan patungan antara BUMN PT Wijaya Karya, PT Kereta Api
Indonesia, PT Jasa Marga dan PT Perkebunan Nasional VIII dan China
Railway Internasional. Bersama-sama, perusahaan negara Indonesia memiliki 60 persen dari KCIC
sedangkan 40 persen sisanya pergi ke China Railway Internasional.
Tapi, proyek ini tidak berjalan lancar karena masalah perizinan. KCIC belum mengamankan tiga izin dari Kementerian Perhubungan.
China mengalahkan Jepang dalam kompetisi cut-tenggorokan untuk mengamankan proyek kereta Jakarta-Bandung. Kabarnya, pemerintah Jepang sangat kecewa karena gagal mendapatkan tender proyek.